welcome to my zone..

this blog is originally of me, there's no a copy of someone else's articles. and please, do not copy without permission before.

Friday, August 8, 2014

Hajat dan atau Istikhoroh, Sebaiknya Yang Mana?



"Ya Allaahh.. Aku ingin sekali punya mobil!"
Punya keinginan atau keperluan, sholat hajat saja.. Mudah-mudahan Insya Allah, Allah kabulkan..

"Ya Allah, aku diterima kerja di Bandung. Haruskah aku pindah ke Bandung dan meninggalkan kehidupanku di Jakarta?"
Punya perkara yang sulit kamu putuskan? Atau kamu ga tahu, apakah hal tersebut baik atau tidak untuk kamu, yaa.. Sholat Istikhoroh saja! Maka Allah akan pilihkan..

Lalu, kalau soal jodoh atau menikah bagaimana?Baiknya kita hajat saja, istikhoroh saja, atau istikhoroh plus hajat?
~ #eaaa ini pasti gue diledekin teman-teman karna topiknya ini lagi hahaa


Gue sempat bingung dan beda pendapat dengan beberapa teman tentang menjawab pertanyaan di atas.


Teman gue, ngotot dengan pendapatnya bahwa kalau kita suka sama seorang lelaki, maka sholat hajat dan istikhoroh agar dia jadi jodoh kita.

Gue sendiri berpendapat, hajat dan istikhoroh itu kurang pas kalau disandingkan. Karna doanya malah jadi tidak konsisten. Di satu sisi kita minta pendapat Allah, apakah lelaki tersebut barokah atau tidak buat kita, dan di sisi lain kita minta agar ia dijadikan jodoh kita yang barokah.

Tuh, bingung khan?
Yang baca aja bingung, apalagi yang nulis. Tapi tenang aja, Allah khan ga bingung.. hehe

Sebenernya sih ga ada yang salah dengan menyandingkan dua sholat tersebut. Toh dua-duanya berpahala dan memiliki kefadholan masing-masing. Ga dosa kok kalo ngerjain keduanya.

Tapi, kalau gue pribadi berpendapat, jika kita suka pada seseorang lebih tepatnya istikhoroh saja. Khan kita ga tau orang tersebut benar-benar baik atau tidak untuk diri kita, kehidupan dunia dan akhirat kita. Jadi minta pendapat saja pada Allah. Khan Allah yang maha tahu, jadi pasrah saja.. Toh Allah ga bakal menganiaya hambanya, jadi Allah pasti kasih yang terbaik dan terbarokah untuk kita. Apalagi kita memang sengaja minta pendapat pada Allah.
So, buat apa maksa minta sesuatu yang belum pasti sebenarnya baik atau tidak?

Gambarannya orang yang istikhoroh tapi hajat juga menurut gue tuh kaya gini,
Kalian jalan ke mall sama teman, lalu lewat masuk sebuah toko dan menemukan baju yang lucu. Biasa deh, love at the first sight.
Trus kalian tanya ama temen kalian itu,
"Ih lucu banget! Lucu ga kata lo? Kata gue lucu tau! Lucu khan? Ah lucu ah.. Beli aja deh.."

See?
Dia nanya, tapi dijawab sendiri. Percuma nanya, kalau kita udah yakin dengan jawaban kita sendiri. 

Kalau dalam hal baju tadi, bisa aja ternyata menurut temen kita baju itu norak dan ga banget. Tapi berhubung kita udah ngotot dengan pendapat kita dan ga kasi kesempatan untuk jawab, jadi ya yaudah.. resiko ditanggung sendiri.. hehe

Iya ga sih?
Yah, itu sih pendapat gue ajaa.. kalau beda pendapat silahkan.. hehe

Khan gue bilang, dua sholat itu sama2 bagus dan berpahala. Jadi ya monggo aja..




"Yaudah, makanya di hajatin, supaya jadi barokah!"

Iyaa sih, banyak orang yang bilang begitu. Bahkan ada seorang teman yang ga berani sholat istikhoroh, tapi maunya sholat hajat aja. Waktu gue tanya kenapa, dia jawab begini:

"Engga ah, gue ga mau istikharoh. Nanti kalau ternyata gue sama dia ga barokah gimana?"

Gue jawab, "ya justru biar ketahuan dari sekarang. Sebelum lo terlalu jauh. Nanti kalau lo udah terlanjur suka banget, udah lama suka ama dia, trus tahu-tahunya ga barokah dan ga jadi gimana?"

"Yaudah, makanya di hajatin, supaya jadi barokah!"

Jiahhh.. kalau kalian sependapat dengan pernyataan di atas guys, kalian harus ingat. Kalau perkara Doa itu ada tiga, Dikabulkan, Ditunda atau Diganti.

Jeng jengg..
Gimana coba?

Berarti masih ada kemungkinan diganti sama orang lain juga donk?
Malah lebih jauh lagi, kalau kita bicara soal mustajab atau engganya doa tersebut, masih ada kemungkinan lagi, kalau doa itu ga dikabulkan gimana?


Menurut Mubaligh gue, hakikatnya dua sholat sunah tersebut begini:
Sholat hajat itu kalau kita ga punya pilihan, lalu kita minta sama Allah. Kalau soal jodoh, misalnya begini,
"Ya Allah, hamba ingin menikah. Hamba mohon datangkanlah jodoh hamba.."

Kalau sholat Istikhoroh, yaitu kalau kita sudah punya pilihan (baik satu atau lebih), lalu kita mau tahu apa ini barokah atau tidak (atau mana yang barokah). Kalau soal jodoh, misalnya begini,
"Ya Allah, kalau Mas ..... adalah jodoh hamba barokah dan baik untuk agama hamba, maisyah hamba, kehidupan dunia akhirat hamba, maka dekatkanlah kami, tumbuhkanlah rasa cinta dan sayang diantara kami, jauhkanlah kami dari hal-hal yang mengurangi kebarokahan kami, dan persatukanlah kami dalam pernikahan yang barokah. Sebaliknya, jika ia bukan jodoh hamba. Maka hilangkan saja rasa suka diantara kami. Dan pertemukanlah kami dengan jodoh kami masing-masing"


Nahh.. gitu guys, bedanya..

Gue di sini bukan mau bilang mana yang lebih baik diantara dua sholat itu. Bukan! Udah gue bilang, dua-duanya bagus banget, sama-sama berpahala dan punya kefadholan masing-masing.

Nah, karena hakikatnya berbeda, maka menurut gue penggunaannya yang tepat pun berbeda. Disesuaikan dengan kondisi.

Dan gue di sini cuma menjabarkan perbedaan esensinya aja. Dan itu pun hanya berdasar pendapat dan ilmu gue yang sangat minim.

Kalian mau praktekin yang mana, monggo.. Sesuai dengan keyakinan saja. Khan doa harus yakin.. hehe

Ini pagi-pagi gue udah nulis beginian sepanjang jalan.. haha
Oke, yang baru sampai kantor kaya gue, yuk mangga atuh sholat dhuha plus salah satu atau dua sholat itu..

Semoga kegiatan kalian hari ini penuh berkah! Amiiinn..



Makasi, Ajkh
With love ♥♥♥,

       GSA,
@ghinazzone

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

share with your friend!