welcome to my zone..

this blog is originally of me, there's no a copy of someone else's articles. and please, do not copy without permission before.

Tuesday, October 7, 2014

Nastar, Kastangle dan Kamu




Aku ingat saat pertama kali namanya disebut.

Hari itu adalah hari raya Idul Fitri. Aku, mama dan kakak perempuanku duduk di ruang tamu sambil mencicip nastar dan kastangle yang ia bawa untuk kami. Kue buatannya memang berbeda dari kue pasaran. Mungkin karena ia selalu menggunakan bahan-bahan terbaik dalam resepnya atau memang karena ia sungguh berbakat. Rasanya memang sangat enak!

Sambil berbincang santai, ia bercerita. Ada seorang pemuda yang menarik perhatian kakak iparku. Pemuda itu mengajar dengan baik dan pintar saat pengajian di salah satu dari 10 malam yang akhir di bulan Ramadhan. Kemudian ia menanyakan tentang siapa gerangan lelaki tersebut kepada kakak perempuanku melalui pesan messenger. Dan kebetulan ibu si pemuda duduk disampingnya, dan ia memang cukup dekat dengan ibu pemuda tersebut. Entah karena merasa lucu, kebetulan atau refleks saja, tapi yang jelas kakak perempuanku dengan sengaja memperlihatkan pesan tersebut pada sang ibu.

Itu siapa mam, yang ngajar? Ganteng, ngajarnya juga enak. Jodohin sama Ghina aja..

"Hahh?! Gilaaa.. Itu siapa mba? Trus lo ngasi liat nyokapnya??" Buseeengg.. gue setengah shock gitu dengernya.. Malu-maluin banget! 
Gue kenal juga engga, trus udah langsung bilang ke nyokapnya?
Sebenernya dia itu siapaaaaa??




Widhi.
Namanya Widhi Arianto.

Seorang lelaki yang tiba-tiba turut memberikan komentar di sebuah foto kolase keluarga kami saat sedang berkumpul bersama saat lebaran lalu.

Ia memperkenalkan dirinya dengan memberikan link blog pribadinya di komentar tersebut.

Aku tak ingat siapa dia, yang jelas ia sepertinya teman kakak perempuanku di jejaring sosial tersebut. Karena ia menyebut nama kakakku. Tapi kalau ia teman kakakku, mengapa ia memperkenalkan diri lagi? Dan mengapa di foto kami? Jelas-jelas bukan hanya kakakku yang ditag di foto tersebut. Bahkan itu foto yang aku upload, yang notabenennya belum berteman dengannya.

Tapi beberapa saat kemudian aku segera tahu siapa dia. Karena dengan begitu frontal, kakakku memperkenalkan kami. Bahkan kakakku dengan tanpa tedeng aling berkata, "ghinaa, ini lo widhi yang gue ceritakan 2 hari lalu.."

Jiaaahhh.. memalukan sekali! hahaa ketahuan sekali kita memang pernah membicarakan dia.. 



Lalu kami berkenalan. Dan sampai di situ saja.


Tiga hari kemudian aku iseng membuka link blog yang pernah ia berikan. Mmm.. cukup menarik, karena sepertinya ia suka menulis atau minimal ngeblog, sama sepertiku.

Lama-kelamaan aku mulai banyak membaca beberapa postingannya. Aku semakin tertarik karena dari tulisan-tulisannya menggambarkan ia orang yang faham dan memiliki banyak pengetahuan soal agama, dan tak hanya berdasar sumber-sumber hadistnya, pada beberapa postingannya ia juga memberikan sudut pandang dari segi nalar dan ilmu dunia.

Cerdas.

Itu sudah jelas tergambar.

Ia punya karakter, dan berprinsip.


Itu semua hasil kesimpulanku padanya. dan jujur saja, aku tertarik padanya.Secepat itu, ya secepat itu!
ini aneh, karena aku biasanya tak mudah tertarik pada laki-laki. Aku biasa memiliki banyak teman pergaulan lelaki. Dan aku hanya menganggap mereka teman.
Tapi secepat itu aku tertarik padanya dan berniat mulai istikharoh untuknya.


Aku memberanikan diri mengirim pesan padanya dan memberikan alamat blogku padanya. Aku ingin ia tahu, kita punya hobby yang sama loh! Aku juga suka ngeblog, dan aku ingin tahu bagaimana pendapatnya.

Dan salahnya adalah mengapa aku tidak merapikan blogku terlebih dahulu? hahaa aku sungguh malu karena ia membaca postinganku berjudul patah hati. Di sana aku menggambarkan sakitnya patah hati dan menyesalnya aku telah menghancurkan benteng pertahananku selama ini untuk tidak berpacaran, justru untuk lelaki sebrengs*k dia. huft maaf kasar, tapi memang tak ada kosakata lain yang cocok untuknya.

Tapi aku senang, ia bilang tulisanku orisinil! hihii..


Beberapa hari berlalu, kami mulai sering berinteraksi. Seminggu, dua minggu, tiga minggu kami semakin sering berinteraksi. Dan jujur saja, aku merasa perasaanku bukan hanya sekedar tertarik lagi padanya. Aku tahu aku mulai suka padanya.Padahal kami hanya saling komentar dan like postingan-postingannya.

Dia sangat faham. Aku suka. Dia sama sekali berbeda dengan lelaki yang biasa mendekatiku. Beberapa kali komentar di foto-fotoku saja biasanya para lelaki itu langsung mengirim pesan ke inboxku. Tapi dia berbeda, dia tidak melakukannya! Aku suka. Aku memang paling malas jika ada lelaki yang pdkt seperti mereka. Karena jelas-jelas aku mencari barokahnya untuk hubungan ini. Dan bagaimana bisa itu kudapat jika sejak perkenalannya saja sudah dengan cara yang salah? Belum-belum sudah minta pin BB dan nomor ponselku. Dan bicara yang genit-genit.

Berbeda sekali dengannya, beberapa kali kami justru banyak bicara karena membahas suatu hadist. Aku suka lelaki yang faham dan cerdas begini. Bukan mendekatiku dengan cara yang norak dan standar. Aku jadi semakin penasaran padanya.Karena aku merasa beberapa kali ia memberi sinyal bahwa ia juga tertarik padaku.

Tak terasa sudah satu bulan lebih aku sholat istikharoh dengan menyebut namanya dalam doa. Dalam sehari aku bisa sholat 2 atau tiga kali. Saat dhuha dan sholat malam sebelum tidur dan kadang ditambah saat dhuhur.

Aku beberapa kali mengirim sinyal bahwa aku memberi perhatian lebih padanya di banding teman-teman lelakiku yang lain. Aku beberapa kali menunjukan bahwa aku tertarik padanya. Dan menurutku itu sudah sangat jelas. Dan ini pertama kalinya aku mau mempertaruhkan harga diriku seperti ini. Aku tak pernah menunjukan rasa suka pada lelaki manapun dengan begitu frontal atau explisit, bahkan implisit pun tidak!

Tapi apa tanggapannya?

Tidak Ada.

Aaaaaaa... Aku maluuuu.. ini menjatuhkan harga diriku sebagai perempuan.. Hahaa mungkin aku berlebihan. Tapi itulah yang kurasa saat itu.

Beberapa kali lagi aku tes. aku pancing.

Ternyata memang tidak ada tanggapan.

Ahh.. memalukan sekali.
Mungkin selama ini aku saja yang berlebihan atau geer.


Lama-kelamaan aku hopeless.
Bahkan istikharohpun aku tidak mau.Aku tahu itu tidak boleh, tapi aku hanya tak mau lagi mengharapkannya. Aku sempat berpikir mungkin ia ilfeel padaku yang rame dan berisik ini dan memiliki teman lelaki yang banyak, karena ia bagitu faham :(



Aku mau move on saja! hiks

Memang benar, rasanya sedih sekali seperti patah hati. Dan aku tak suka.


Sikapnya ini sangat kontras dengan para lelaki yang tengah mendekatiku lainnya. Oh, itu pun kalau boleh aku menyebut dia tengah mendekatiku! Huft..

Ya, saat itu ada 4 orang yang aktif mendekatiku. 1 diantaranya orang luar.Anggaplah 3 orang. Satu diantaranya sudah menyatakan cintanya padaku. Sementara dua orang lainnya begitu intens menghubungiku.

Aku tak pernah menanggapi mereka. Memang sudah sifatku jika aku suka seseorang maka aku akan tetap menyukainya dan tak mempedulikan yang lain hingga aku sudah tak punya kesempatan lagi atau sudah ada penolakan darinya.

Tapi teman-teman dekatku menasihatiku, aku tak boleh seperti itu lagi.
Aku sudah pernah mengalami ini sebelumnya. menyukai lelaki diam-diam dalam waktu yang lama dan tak mempedulikan yang lain, hingga ia menikah dengan orang lain. Mereka tahu betapa sakitnya rasaku saat itu. Dan mereka tak ingin aku mengalami hal yang sama.

Mereka menyarankan aku untuk terbuka pada yang lainnya dibanding aku mengharapkan dia yang belum jelas perasaannya.


Aku mengikuti saran mereka. Secara sikap aku mulai terbuka pada mereka, namun tetap saja hatiku tak dapat terbuka untuk mereka.




Lalu kebetulan aku bertemu dengan Miranti, teman SMA ku dulu yang kebetulan ternyata adalah sepupunya. Kami bertemu di pesta pernikahan temanku.

Setelah berteman di facebook, kami pun bertukar pin bb.

Iseng aku bertanya padanya, apa benar dia sepupu Widhi? dan ternyata benar.

Rupanya Ranti telah mendengar bahwa kami pernah dekat. Aku menjelaskan, bahwa sebenarnya kami cuma kenal di fb dan saling komen. itu saja. Tak ada hubungan khusus.Bahkan bicara soal pribadi pun tidak pernah.

Tapi Ranti meledekku habis-habisan dan mengatakan untuk menyampaikan salam untuknya dariku, meskipun aku tak pernah menitip salam. Ia bilang, ia sangat setuju jika aku bisa bersama sepupunya itu!

Aku bilang aku tak mau. Aku tak mau dia menitipkan salam dan membuatku berharap lagi. Karena memang sudah 2 minggu ini aku berusaha move on darinya. Aku tak mau berharap lagi.

Ranti pun bertanya sejak kapan aku suka dia, aku bilang sejak awal. sejak aku mengunjungi blognya aku mulai menyukai kepribadiannya.

Kemudian  Ranti memintaku untuk tidak move on dan melanjutkan istikharohku.

Akhirnya aku mulai sholat istikharoh lagi, tapi kali ini aku istikharohkan ketiganya.

Lalu seminggu berjalan, tiba-tiba seorang diantara 2 lainnya yg kuistikharohkan berkata ingin segera melamarku, padahal aku sudah jelaskan padanya bahwa bukan hanya dia yg kuistikharohkan. Dan perasaanku saat ini masih untuk lelaki yg satu, bukan dia. Tapi ia yakin ia akan bisa meluluhkanku.


Saat itu aku galau akut. Aku takut aku terlalu dekat dengan si lelaki ini. Padahal aku sama sekali tak menyukainya meskipun ia begitu baik dan perhatian padaku.Karena yang aku sukai ya mas widhi itu tadi.

Lalu aku berusaha mengkondisikan ia, agar ia tak terlalu berharap padaku.

Dan benar saja, esoknya 30 sept saat sedang training Ranti mengirim bbm yang membuat shock berat.

"Say,tahunya selama ini sepupu gue istikharohin lo. Dan petunjuk Allah ke lo melulu. lo serius ga sama sepupu gue? Dia mau serius ama lo. Dia mau kirim SL!" jegeerrr.. gimana ga kaget coba gue? laahh.. gue aja selama ini bingung perasaan dia ke gue gimana, nah ini tahu2 mau kirim SL! gilaakk..

Gue jawab gue serius, Insya Allah..

Kemudian dua hari kemudian ia menanyakan alamat sambungku untuk mengirim SL kepadaku. Waw!




Ibuku sangat senang aku kabari hal ini. Dan kontan saja kakak-kakakku tahu soal ini darinya. Mereka sangat senang. Ya, ya.. wajar memang, karena aku tak pernah dekat dengan lelaki sebelumnya. Apalagi lelaki satu ini memang sangat direkomendasikan oleh kakak perempuanku karena kefahamannya. Dan Ibuku yang selama ini jadi tempatku curhat pun tahu bahwa aku memang menyukainya dan sangat sedang galau karenanya.


Tapi aku masih belum yakin karena ia sama sekali belum berkata apa-apa padaku. Bahkan menunjukan sinyal2 yang berbeda pun tidak. Masih saja cuek. Aku bingung!

Lalu sabtu sore, sepulang kuliah saat di commuter line aku memberanikan diri menyapanya di message fb. Karena memang itu satu-satunya akses komunikasi privat yang kami punya.

Setelah kupancing, akhirnya ia mengatakan bahwa ia tertarik dengan kepribadianku, dan Insya Allah aku bisa jadi pasangannya yang Barokah dan bisa jadi ibu dari anak-anaknya nanti yang barokah..


Aaaaaaaaaa meleleeehh~ hahaa



Dan ia mengingatkanku untuk menjaga niatku.

Yaa, ia jembatan surgaku kelak. Aku tak boleh terlena.


Dan kemarin untuk pertama kalinya kami bertemu. Ia datang ke rumah kakak perempuanku saat kami sedang kumpul bersama dan membakar sate saat Idul Adha. Kami kaget karena ia sangat gentle mau datang saat keluarga kami berkumpul begini. Bahkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.


Aaaaaa.. so sweet.. Ia tak seperti laki-laki lain yang mengajakku ketemuan atau janjian di mall berdua saja namun selalu kutolak, Ia bahkan datang langsung ke kediaman kami saat keluarga kami sedang berkumpul!

ia tak pernah meminta pin bb dan nomor teleponku diam-diam, tapi ia memberi kartu namanya padaku dan ayahku secara langsung! Hahaa.. so sweet..

Dan ia sanggup membuat keluargaku pun jatuh hati padanya. Ia begitu apa adanya dan benar-benar akan memberiku makan dalil! hahaa.. Karena di setiap kalimatnya ia selalu saja menyematkan dalil. Hehee kereenn..

Yang membuat aku sungguh terharu adalah ketika ayahku bertanya mengapa memilihku dan yakin padaku, ia menjawab karena saya merasa kami memiliki persepsi yang sama. saya rasa kami bisa memiliki visi misi yang sama kelak *ya kira2 begitu kata2nya*

Dan dia bilang dia milihku karena aku mubalighot, karena dia ingin punya istri yang sholihat dan bisa mengingatkan dia ketika keimanannya turun.

Adapun ghina cerdas itu tambahan.

aaaaaaaaaaahh ini yang selama ini ku cari! Aku sejak dulu berkata pada teman-temanku, aku ingin seseorang yang menyukaiku karena kepribadianku, orang yang bisa satu pemikiran denganku, dan karena kecerdasanku. Bukan karena fisik.


Dan lagi kami punya banyak kesamaan, sebagian temanku adalah teman-temannya juga. Kami sama-sama interest pada entrepreneuship. Dan kalau menurutku juga adalah ia sepertinya senang menulis juga! hihii..


Dan ia tak keberatan dengan keadaan keluargaku yang memang rame hehe

Senangnyaaa.. :)




~~~


Selamat bertambah usia, mas!

Aku gatau harus kasi kado apa, jadi aku cuma bisa nulis ini buat mas. hehe
Aku cuma mau mas tahu yang sebenarnya. Dan berharap mas akan senang membacanya..
Tapi aku minta maaf kalau tulisan ini justru bikin mas ngerasa ga nyaman. Mas boleh negur aku kalau mas keberatan, yang penting apapun itu bilang aja kalau aku buat kesalahan. Supaya aku ga ngulang kesalahan yang sama lagi :)


Semoga mas bisa tambah dewasa, tambah faham dan sholih. Bisa tambah baik dan pengertian. tercapai cita-citanya dunia akhirat, bahagia dunia akhirat, sukses dunia akhirat, semoga semua niat baik mas bisa terlaksana, ssemoga bisa jadi jembatan surgaku, bisa jadi suami yang sholih, baik dan barokah dan ayah yang baik kelak, dan sayang sama istrinyaa *aku berharap itu beneran aku*~ hihiii

Amiiinn..



With love,
GSA


*Tulisan ini aku dedikasikan untuk suamiku tercinta, Widhi Arianto yang saat itu sedang berulang tahun yang ke 24, dan telah melamarku untuk menjadi istrinya. Kemudian lamarannya secara resmi aku terima dua hari kemudian, tepat saat ulang tahun papa tanggal 9 Oktober 2014.

Terimakasih, Ajkh suamikuuuu.. for all your kindness :*



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

share with your friend!