welcome to my zone..

this blog is originally of me, there's no a copy of someone else's articles. and please, do not copy without permission before.

Saturday, May 3, 2014

Cintaaa..

Waaaww.. Ada angin apa nih gue bahas soal cinta? Hahaa..

Yah beginilah kalau orang norak yang baru merasakan arti cinta sesuatu yang dianggap cinta hehe

Padahal gue mau nulis tentang cinta ini sejak gue lagi jatuh cinta beberapa bulan lalu. Eh tapi gue tunda-tunda meluluu.. Dan kalian tahu apa? Gue justru nulis ini setelah gue ngalamin patah hati!
Huft.. tragis..


Awal 2014 ini gue buka dengan sempurna gue rasa. Gimana engga, gue berhasil cuti seminggu dari pekerjaan gue di awal tahun demi mengikuti asrama Hadist Sunan Ibnu Majah jilid 3 di Pondok Pesantren Kediri. Gue asrama selama 12 hari. Padahal gue cuti cuma 5 hari kerja kalo ga salah, sisanya hari sabtu minggu dan tanggal merah. Hehee pinter ga management waktu gue? Hahaa

Padahal notabenennya saat itu gue baru ganti manajer. Dan gue malah kabur! Hahaa



Gue semangat banget ikut asrama ini, selain ini adalah jilid terakhir yang melengkapi Kutubusittah, gue juga udah semenjak lulus SMa plus pesantren (atau nama kerennya sekarang yaitu boarding school) pada tahun 2008, gue belum pernah lagi menginjakan kaki ke sana.

Dan kehadiran banyak teman gue yang juga turut hadir kesana pun menambah antusiasme gue untuk turut serta.





Oleh-oleh cinta dari Kediri

Gue dapat kamar kost setelah waiting list panjang yang membuahkan hasil melalui teman sekelas sewaktu SMA lalu. Gue berempat sama teman-teman SMA sekamar selama di sana. Seru banget.. Senenggg banget! Asli.. kita nostalgia, curhat ini itu, ngaji bareng, saling nyemangatin segala macam.

Termasuk soal cinta..
Hahaa iyaa, kita cewe2 jomblo yang sedang galau soal jodoh haha
Gimana engga, sebagai perempuan ya jujur aja, kita mulai khawatir soal jodoh di usia 24 tahun ini.

Kecuali teman gue yang satu, karna ia tengah menjalani hubungan serius dengan seorang lelaki. Dan suatu hari dia mengenalkan gue sama seorang lelaki yang menurutnya cocok dan sesuai dengan sifat dsn pemikiran2 gue.

Dan saat itulah cerita cinta gue dimulai..




Berkenalan dengan Cinta

Secara fisik dia sesuai kriteria, secara pemikiran kami cocok, secara sifat kami bertolak belakang, tapi saling melengkapi.

Itu yang ada dipikiran gue saat itu.

Rasanya beda.. gue belum pernah ngalamin ini sebelumnya.
Cinta yang begitu menggebu-gebu dan buta! Haahaaa

Gue bahkan rasanya tutup mata atas segala kekurangannya.

Dan baru gue sadarin, mungkin ternyata ini yang namanya cinta.

Kalo gue jujur ama kalian kalau gue belum pernah pacaran atau menjalin hubungan khusus dengan lelaki selama 24 tahun hidup gue, kalian pasti ngetawain gue! Huhh.. udah gue dugaa..


Iyaa, gue tau kedengerannya mungkin katro..
Tapi gue bangga kok.
Mempertahankan prinsip untuk ga pacaran sebelum nikah disaat banyak cowo yang deketin lo itu rasanya susah gilaaa.. haha *sok laku

Tapi serius, gue belum pernah pacaran. Atau bahkan HTS pun.
Gue menghindari banget gitu-gituan.
Bukan karna sok-sok an atau bahkan ga laku. Bukan!

Tapi gue emang udah commit ama diri gue sendiri untuk ga pacaran.

Nah inilah yang buat gue dipilih menjadi salah satu narasumber acara tahun baru 2013 lalu di muda-mudi desa cikunir dengan tema cinta. Karna menurut mereka, gue bisa dijadiin inspirasi muda-mudi biar ga pacaran.


Kenapa?

Ya karna dalilnya jelas, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan jalan yang buruk" - (Al-'Isrā'):32

Nah, baca khan? Mendekati aja ga boleh, apalagi zina beneran!

Dan menurut gue yang namanya pacaran itu isinya mendekati perzinaan semua!

Ga percaya? Loh jelas donk, pertama lo bbm an atau chat lain atau apalah whatever.. kemudian lo sayang-sayangan. Trus pengen ketemuan, trus pengen deket-deketan, lah trusss.. yaudah, skinship tak terhindarkan. Jadi deh! Naudzubillah min dzalik.. *jangan sampe, ya allahh..

Atau ya kalau ga zina, brati nikah.

Cuma itu pilihannya..

Nah sedangkan, kalau nikah diawali dengan pacaran (red. Pelanggaran) maka barokahnya bisa hilang.. nah loh? Siapa yang mau nikah tapi ga barokah? Naudzu billah min dzalik..

Trus gimana donk? Apa langsung nikah ajaa?

Masalahnya saat itu gue belum siaplah di suruh married.. gilaa.. gue masi polos banget gituu.. haha

Jadi, kalo ga mau barokahnya ilang, jangan pacaran sebelum nikah. Dan kalo belum mau nikah, ya jangan pacaran!
Simple khan?

So, gue commit. Gue ga mau pacaran.

That's my reason.



Tapi.. gue mulai resah. Teman-teman gue pun mulai mengingatkan agar gue mulai berhubungan serius dengan seorang laki-laki. Karna ya ituu tadiii.. usia gue udah 24! *Huft bete

Maka ketika mulai dekat dengan si lelaki ini, gue mulai mengarahkan ke arah hubungan serius. Dan diapun ternyata juga memang ingin seperti itu.




Biar Allah yang memilihkan

Beberapa bulan berhubungan, gue mulai resah. Kenapa gue malah pacaran? Gue khan ga mau pacaran..

Memang, kita cuma hubungan via bbm, WA, sms. Telepon jarang banget. Bisa dihitung jari. Ketemu juga boro-boro deh.. lah wong dia diluar kota.

Tapi tetep aja gue merasa berdosa. Apalagi saat itu gue mau berangkat umroh.

Gue istikharoh terus-terusan, ga putus. Dan hati gue terasa bolak-balik. Sebentar yakin, sebentar ragu. Gitu terus.

Kemudian gue menemukan banyak kejanggalan yang buat gue makin ragu dengan dirinya.
Diantaranya adalah dengan mengajak pada pelanggaran dengan berpacaran.

Dan akhirnya seminggu sebelum keberangkatan umroh gue, kita putus. Kita bertengkar karena masalah yang menurut gue sangat sensitif. Dan ketika bertengkar, ketahuan kalau sikapnya itu kasar.

Padahal gue itu orangnya paling gabisa dikasarin. Lah wong kalo dibentak dikit aja gue nangis kok.. haha


Hari ituu, saat pesawat hampir take off, gue sms dia untuk pamitan. Gatau kenapa gue pengen banget pamit. Gue minta maaf, karna gue mau tobat sama Allah, maka gue mau semua urusan dengan sesama manusia gue beresin dulu semuanya. Gue juga bilang gue mau istikhorohin dia di depan kakbah. Biar kalo ga jodoh, biar aja rasa ini hilang.

Kemudian di telepon gue, singkat kata dia juga minta maaf n janji mau istikhorohin gue juga. Intinya kita baikan.


Di Haromain, gue istikhorohin dia di depan kakbah saat sepertiga malam, di belakang maqom ibrohim, di marwah saat setelah umroh, di hijir ismail, di masjidil harom dan di nabawi. Bahkan gue baca doa istikhoroh juga saat di Multazam.

Begitu pulang, kita bicara serius. Dan commit untuk menuju ke arah sana.

Tapi anehnya gue ga seneng. Aneh banget..
Dan rasa gue kayanya biasa aja ke dia.


Kemudian  kita malah jarang hubungan. Bahkan kita ga hubungan semingguan pun rasanya biasa aja.. aneh banget.
Gue mulai ngerasa kalo ini mungkin jawaban istikharoh gue.

Dan beberapa minggu kemudian dia hubungin lagi, dan dia jujur satu hal yang buat gue shock setengah mati!
Sumpah, seburuk-buruknya skenario yang pernah terlintas di otak gue, ga pernah ada yang seburuk ini!

Gue sakit banget rasanya. Saat itu juga rasanya gue bener patah hati dan menyesal karna pernah berpikir kalau gue cinta dia.

Yang bahkan sangat gue sesali adalah hanya karna cowo sebrengsek itu, pertahanan gue untuk ga pacaran, jebol gitu aja!


Aaaaarrghhhh...

Gue sempat yang ga mau kenal cowo. Gue benci!
He is my first, but he is hurt me so deep like this. And i don't wanna feel this hurt for a second.

Tapi gue sadar, ini khan jawaban doa gue? Ini yang gue minta ama Allah, khan? Agar ditunjukan kalau emang ga barokah.
Ya udah, sekarang saat Allah udah kabulkan, gue malah marah-marah gitu? Huft. Ga etis. Ga tahu diri!

Ya, keputusan gue untuk minta Allah agar IA yang memilihkan adalah sangat tepat. Ya, coba bayangkan kalu gue tahunya setelah kita berhubungan jauh? Wah rasanya pasti bakal lebih sakit lagi..

Ya, biar Allah yang memilihkan..


Dan saat itu gue yakin, bahwa ini semua pembelajaran.

Bukan salah cintanya,  bukan salah kaum lelakinya, bukan salah qodarnya.
Tapi belum tepat orangnya dan belum tepat waktunya.

Itu saja.

Cinta.

1 comment:

Anonymous said...

orisinil bngt :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

share with your friend!